HUKUM TALA' RAJ'I
HUKUM TALA' RAJ'I
(TALAQ SATU,DUA YANG DI JATUHKAN SUAMI KEPADA ISTRI ATAU DI IYAKAN SUAMI ATAS TALAQ ISTRI)
Universitas Islam Dunia
Oleh:
Walid Blang Jruen
NIM;20185405..
Prodi HKI, 15,pebruari 2021
A.PENDAHULUAN
Talak adalah ucapan suami yang ditujukan kepada istri yang mengakibatkan putusnya hubungan suami istri. hal ini tidak sesuai dengan tujuan pernikahan dalam islam. Talak diucapkan oleh suami kepada istri secara disengaja baik dengan shighat langsung(Sharih) ataupun sindiran. Talak, hukum dan jenisnya diatur dalam islam dan undang-undang. Menurut Kompilasi Hukum islam talak diartikan sebagai ikrar suami yang dilakukan dihadapan pengadilan yang dalam hal ini adalah pengadilan agama. Hal tersebut di atur dalam pasal 129 KHI yang berbunyi :“Seorang suami yang akan menjatuhkan talak kepada istrinya mengajukan permohonan baik lisan maupun tertulis kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal istri disertai dengan alasan serta meminta agar diadakan sidang untuk keperluan itu” Berdasarkan pengertian diatas maka talak yang diakui hukum negara adalah talak yang diucapkan dihadapan pengadilan agama. Berbeda dengan talak dalam hukum islam dimana talak berlaku atau sah apabila dijatuhkan langsung pada saat itu juga meskipun dijatuhkan diluar pengadilam agama. Cerai atau talak yang dilakukan secara agama memang sah akan tetapi selama talak belum diucapkan di depan pengadilan maka suami isteri masih terikat secara huku
Islam senantiasa mengajarkan kebaikan dalam hidup ummat manusia. Islam juga mengatur bagaimana cara hidup dengan ummat manusia yang lain termasuk pernikahan. Pernikahan adalah salah satu ibadah dalam islam dan memiliki beberapa rukun dan syarat-syarat akad nikah. Mencari jodoh dalam islam atau yang seringkali disebut dengan taaruf adalah salah satu hal yang dianjurkan untuk mencari kriteria calon suami dan kriteria calon istri yang baik. Islam juga mengajarkan bagaimana cara memilih pendamping hidup yang baik sebagai partner dalam membangun rumah tangga dan juga mengajarkan cara mendidik anak yang baik dikemudian hari. Dalam mencari pasangan kita juga dianjurkan untuk melakukan shalat istikharah dan menjalani ibadah yang lain dengan tawakkal. Dengan kata lain pacaran dalam islam sebenranya tidak diperbolehkan sebab karena larangan zina dalam islam dan pacaran bisa mengarah kepada perzinahan. Islam juga mengajarkan cara menjaga keharmonisan rumah tangga sehingga terhindar dari perceraian atau talak.
Ditulis 0leh Walid Blang Jruen Dalam Dua Sesion pertama menulis dan membahasnya secara Pengajian kitab kuning persi Pesantren Yang disertai matan Fathul Qarib-syarah Albajuri di sesion pertama. kemudian di sesion kedua menulis secara latin agar mudah di pahami oleh muptadi muptadi dan ini menarik pembahasannya, tentu sangat seru pe membahas tentang tala' raj'i karena memang disini banyak mengandung permasalahan emosional seseorang di kala di terpa permasalahan dalam keluarga dalam menjalankan rumah tangga
B.BAB TALAK RAJ’I. [1]
(Fashal) menjelaskan hukum-hukum talak raj’i. |
(ŁَŲµْŁٌ) ŁِŁْ Ų£َŲْŁَŲ§Ł
ِ Ų§ŁŲ±َّŲ¬ْŲ¹َŲ©ِ |
|
Lafadz “ar raj’ah” dengan terbaca
fathah huruf ra’nya. Ada keterangan bahwa ra’nya terbaca kasrah. Raj’ah
secara bahasa adalah kembali satu kali. |
ŲØِŁَŲŖْŲِ Ų§ŁŲ±َّŲ§Ų”ِ ŁَŲُŁِŁَ
ŁَŲ³ْŲ±ُŁَŲ§ ŁَŁِŁَ ŁُŲŗَŲ©ً Ų§ŁْŁ
َŲ±َّŲ©ُ Ł
ِŁَ Ų§ŁŲ±ُّŲ¬ُŁْŲ¹ِ |
|
Dan secara syara’ adalah
mengembalikan istri pada ikatan pernikahan saat masih menjalankan ‘iddah
talak selain talak ba’in dengan cara tertentu. |
ŁَŲ“َŲ±ْŲ¹ًŲ§ Ų±َŲÆُّ Ų§ŁŲ²َّŁْŲ¬َŲ©ِ
Ų„ِŁَŁ Ų§ŁŁِّŁَŲ§Ųِ ŁِŁْ Ų¹ِŲÆَّŲ©ِ Ų·َŁَŲ§Łٍ ŲŗَŁْŲ±ِ ŲØَŲ§Ų¦ِŁٍ Ų¹َŁَŁ ŁَŲ¬ْŁٍ Ł
َŲ®ْŲµُŁْŲµٍ |
|
Dengan bahasa “talak”
mengecualikan wathi syubhat dan dhihar. Karena
sesungguhnya halalnya melakukan wathi dalam kedua permasalahan tersebut
setelah hilangnya sesuatu yang mencegah kehalalannya tidak bisa disebut
ruju’. |
ŁَŲ®َŲ±َŲ¬َ ŲØِŲ·َŁَŲ§Łٍ ŁَŲ·ْŲ”ُ
Ų§ŁŲ“ُّŲØْŁَŲ©ِ ŁَŲ§ŁŲøِّŁَŲ§Ų±ُ ŁَŲ„ِŁَّ Ų§Ų³ْŲŖِŲØَŲ§ŲَŲ©َ Ų§ŁْŁَŲ·ْŲ”ِ ŁِŁْŁِŁ
َŲ§ ŲØَŲ¹ْŲÆَ
Ų²َŁَŲ§Łِ Ų§ŁْŁ
َŲ§ŁِŲ¹ِ ŁَŲ§ ŲŖُŲ³َŁ
َّŁ Ų±َŲ¬ْŲ¹َŲ©ً |
|
Ketika seseorang mentalak istrinya
satu atau dua kali, maka bagi dia diperkenankan ruju’ tanpa seizin sang istri
selama masa ‘iddahnya belum habis. |
(ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų·َŁَŁَ) Ų“َŲ®ْŲµٌ (Ų§Ł
ْŲ±َŲ£َŲŖَŁُ
ŁَŲ§ŲِŲÆَŲ©ً Ų£َŁْ Ų§Ų«ْŁَŲŖَŁْŁِ ŁَŁَŁُ) ŲØِŲŗَŁْŲ±ِ Ų„ِŲ°ْŁِŁَŲ§ (Ł
ُŲ±َŲ§Ų¬َŲ¹َŲŖُŁَŲ§ Ł
َŲ§
ŁَŁ
ْ ŲŖَŁْŁَŲ¶ِ Ų¹ِŲÆَّŲŖُŁَŲ§) |
|
C.METODE RUJU’
Ruju’ yang dilakukan oleh orang yang
bisa bicara sudah bisa hasil dengan menggunakan kata-kata, di antaranya
adalah “raja’tuki (aku meruju’mu)” dan lafadz lafadz yang ditasrif dari
lafadz “raj’ah.” |
ŁَŲŖَŲْŲµُŁُ Ų§ŁŲ±َّŲ¬ْŲ¹َŲ©ُ Ł
ِŁَ
Ų§ŁŁَّŲ§Ų·ِŁِ ŲØِŲ£َŁْŁَŲ§Ųøٍ Ł
ِŁْŁَŲ§ Ų±َŲ§Ų¬َŲ¹ْŲŖُŁِ ŁَŁ
َŲ§ ŲŖَŲµَŲ±َّŁَ Ł
ِŁْŁَŲ§ |
Menurut pendapat al ashah
sesungguhnya ucapan al murtaji’ (suami yang ruju’),”aku
mengembalikanmu pada nikahku” dan, “aku menahanmu pada
nikahku” adalah dua bentuk kalimat ruju’ yang sharih. |
ŁَŲ§ŁْŲ£َŲµَŲُّ Ų„ِŁَّ ŁَŁْŁَ
Ų§ŁْŁ
ُŲ±ْŲŖَŲ¬ِŲ¹ِ "Ų±َŲÆَّŲÆْŲŖُŁِ ŁِŁِŁَŲ§ŲِŁْ" Łَ "Ų£َŁ
ْŲ³َŁْŲŖُŁِ
Ų¹َŁَŁْŁِ" ŲµَŲ±ِŁْŲَŲ§Łِ ŁِŁْ Ų§ŁŲ±َّŲ¬ْŲ¹َŲ©ِ |
-menurut al ashah- Sesungguhnya
ucapan al murtaji’, “aku menikahimu”, atau, “aku
menikahimu” adalah dua bentuk kalimat ruju’ yang kinayah. |
ŁَŲ„ِŁَّ ŁَŁْŁَŁُ
"ŲŖَŲ²َŁَّŲ¬ْŲŖُŁِ" Ų£َŁْ "ŁَŁَŲْŲŖُŁِ" ŁِŁَŲ§ŁَŲŖَŲ§Łِ |
D. ORANG YANG RUJU’
Syarat al murtaji’, jika
ia tidak dalam keadaan ihram, adalah orang yang sah melakukan akad nikah
sendiri. |
ŁَŲ“َŲ±ْŲ·ُ Ų§ŁْŁ
ُŲ±ْŲŖَŲ¬ِŲ¹ِ Ų„ِŁْ ŁَŁ
ْ
ŁَŁُŁْ Ł
ُŲْŲ±ِŁ
ًŲ§ Ų£َŁْŁِŁَŲ©ُ Ų§ŁŁِّŁَŲ§Ųِ ŲØِŁَŁْŲ³ِŁِ |
Kalau demikian maka ruju’nya orang
yang mabuk hukumnya sah. Tidak sah ruju’nya orang murtad, anak
kecil dan orang gila. Karena sesungguhnya masing-masing dari mereka bukan
orang yang sah melakukan akad nikah sendiri. |
ŁَŲِŁْŁَŲ¦ِŲ°ٍ ŁَŲŖَŲµِŲُّ Ų±َŲ¬ْŲ¹َŲ©ُ Ų§ŁŲ³َّŁْŲ±َŲ§Łِ
ŁَŲ§ Ų±َŲ¬ْŲ¹َŲ©ُ Ų§ŁْŁ
ُŲ±ْŲŖَŲÆِّ ŁَŁَŲ§ Ų±َŲ¬ْŲ¹َŲ©ُ Ų§ŁŲµَّŲØِŁِّ ŁَŲ§ŁْŁ
َŲ¬ْŁُŁْŁِ ŁِŲ£َŁَّ
ŁُŁًّŲ§ Ł
ِŁْŁُŁ
ْ ŁَŁْŲ³َ Ų£َŁْŁًŲ§ ŁِŁŁِّŁَŲ§Ųِ ŲØِŁَŁْŲ³ِŁِ |
Berbeda dengan orang yang safih dan
budak. Maka ruju’ yang dilakukan keduanya sah tanpa ada izin dari wali dan
majikan. |
ŲØِŲ®ِŁَŲ§Łِ Ų§ŁŲ³َّŁِŁْŁِ
ŁَŲ§ŁْŲ¹َŲØْŲÆِ ŁَŲ±َŲ¬ْŲ¹َŲŖُŁُŁ
َŲ§ ŲµَŲِŁْŲَŲ©ٌ Ł
ِŁْ ŲŗَŁْŲ±ِ Ų„ِŲ°ْŁِ Ų§ŁْŁَŁِŁِّ
ŁَŲ§ŁŲ³َّŁِّŲÆِ |
Walaupun awal pernikahan keduanya
membutuhkan / tergantung pada izin wali dan majikannya. |
ŁَŲ„ِŁْ ŲŖَŁَŁَّŁَ Ų§ŲØْŲŖِŲÆَŲ§Ų”ً
ŁِŁَŲ§ŲُŁُŁ
َŲ§ Ų¹َŁَŁ Ų„ِŲ°ْŁِ Ų§ŁْŁَŁِŁِّ ŁَŲ§ŁŲ³َّŁِّŲÆِ. |
Jika ‘iddah wanita yang tertalak raj’i telah selesai, maka bagi sang suami halal menikahinya dengan akad nikah yang baru. Dan setelah akad nikah yang baru tersebut, maka sang istri hidup bersama suaminya dengan memiliki hak talak yang masih tersisa. Baik wanita tersebut sempat menikah dengan laki-laki lain ataupun tidak. |
(ŁَŲ„ِŁِ Ų§ŁْŁَŲ¶َŲŖْ Ų¹ِŲÆَّŲŖُŁَŲ§) Ų£َŁِ
Ų§ŁŲ±َّŲ¬ْŲ¹ِŁَّŲ©ِ (ŲَŁَّ ŁَŁُ) Ų£َŁْ Ų²َŁْŲ¬ِŁَŲ§ (ŁِŁَŲ§ŲُŁَŲ§ ŲØِŲ¹َŁْŲÆٍ Ų¬َŲÆِŁْŲÆٍ ŁَŲŖَŁُŁْŁُ
Ł
َŲ¹َŁُ) ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§ŁْŲ¹َŁْŲÆِ (Ų¹َŁَŁ Ł
َŲ§ ŲØَŁِŁَ Ł
ِŁَ Ų§ŁŲ·َّŁَŲ§Łِ) Ų³َŁَŲ§Ų”ٌ
Ų§ŲŖَّŲµَŁَŲŖْ ŲØِŲ²َŁْŲ¬ٍ ŲŗَŁْŲ±ِŁِ Ų£َŁ
ْ ŁَŲ§ |
E. BA’IN KUBRA
Jika suami mentalak sang istri dengan
talak tiga, jika memang sang suami berstatus merdeka, atau talak
dua jika sang suami berstatus budak, baik menjatuhkan sebelum melakukan jima’
atau setelahnya, maka wanita tersebut tidak halal bagi sang suami kecuali
setelah wujudnya lima syarat.
|
(ŁَŲ„ِŁْ Ų·َŁَّŁَŁَŲ§) Ų²َŁْŲ¬ُŁَŲ§ (Ų«َŁَŲ§Ų«ًŲ§)
Ų„ِŁْ ŁَŲ§Łَ ŲُŲ±ًّŲ§ Ų£َŁْ Ų·َŁْŁَŲŖَŁْŁِ Ų„ِŁْ ŁَŲ§Łَ Ų¹َŲØْŲÆًŲ§ ŁَŲØْŁَ Ų§ŁŲÆُّŲ®ُŁْŁِ
Ų£َŁْ ŲØَŲ¹ْŲÆَŁُ ŁَŁ
ْ ŲŖَŲِŁَّ ŁَŁُ Ų„ِŁَّŲ§ ŲØَŲ¹ْŲÆَ ŁُŲ¬ُŁْŲÆِ Ų®َŁ
ْŲ³ِ Ų“َŲ±َŲ§Ų¦ِŲ·َ) |
Yang pertama, ‘iddah wanita tersebut
dari suami yang telah mentalak itu telah habis. Yang kedua, wanita tersebut telah dinikahkan dengan
laki-laki lain, dengan akad nikah yang sah |
Ų£َŲَŲÆُŁَŲ§ (Ų§ŁْŁِŲ¶َŲ§Ų”ُ Ų¹ِŲÆَّŲŖِŁَŲ§
Ł
ِŁْŁُ) Ų£َŁِ Ų§ŁْŁ
ُŲ·َŁِّŁِ. (Łَ) Ų§ŁŲ«َّŲ§ŁِŁْ (ŲŖَŲ²ْŁِŁْŲ¬ُŁَŲ§ ŲØِŲŗَŁْŲ±ِŁِ)
ŲŖَŲ²ْŁِŁْŲ¬ًŲ§ ŲµَŲِŁْŲًŲ§ |
Yang ketiga, suami yang lain tersebut
telah men-dukhul dan menjima’nya. Yaitu suami yang lain tersebut memasukkan hasyafah atau
seukuran hasyafah orang yang hasyafah-nya
terpotong pada bagian vagina sang wanita, tidak pada duburnya. Dengan syarat penisnya harus intisyar (berdiri),
dan orang yang memasukkan alat vitalnya termasuk orang yang memungkinkan
melakukan jima’, bukan anak kecil. |
(Łَ) Ų§ŁŲ«َّŲ§ŁِŲ«ُ (ŲÆُŲ®ُŁْŁُŁُ) Ų£َŁِ
Ų§ŁْŲŗَŁْŲ±ِ (ŲØِŁَŲ§ ŁَŲ„ِŲµَŲ§ŲØَŲŖُŁَŲ§). ŲØِŲ£َŁْ ŁُŁْŁِŲ¬َ ŲَŲ“َŁَŲŖَŁُ Ų£َŁْ ŁَŲÆْŲ±َŁَŲ§ Ł
ِŁْ Ł
َŁْŲ·ُŁْŲ¹ِŁَŲ§
ŲØِŁُŲØُŁِ Ų§ŁْŁ
َŲ±ْŲ£َŲ©ِ ŁَŲ§ ŲØِŲÆُŲØُŲ±ِŁَŲ§. ŲØِŲ“َŲ±ْŲ·ِ Ų§ŁْŲ§ِŁْŲŖِŲ“َŲ§Ų±ِ ŁِŁْ Ų§ŁŲ°َّŁَŲ±ِ ŁَŁَŁْŁِ
Ų§ŁْŁ
ُŁْŁِŲ¬ِ Ł
ِŁ
َّŁْ ŁُŁ
ْŁِŁُ Ų¬ِŁ
َŲ§Ų¹ُŁُ ŁَŲ§ Ų·ِŁْŁًŲ§ |
Yang ke empat, wanita tersebut telah
tertalak ba’in dari suami yang lain itu. |
(Łَ) Ų§ŁŲ±َّŲ§ŲØِŲ¹ُ (ŲØَŁْŁُŁْŁَŲŖُŁَŲ§ Ł
ِŁْŁُ)
Ų£َŁِ Ų§ŁْŲŗَŁْŲ±ِ |
Yang kelima, ‘iddahnya dari suami yang lain tersebut telah selesai. |
(Łَ) Ų§ŁْŲ®َŲ§Ł
ِŲ³ُ (Ų§ŁْŁِŲ¶َŲ§Ų”ُ Ų¹ِŲÆَّŲŖِŁَŲ§
Ł
ِŁْŁُ). |
Wallahu 'aklalam Bissawab
- 1.fathul qarib/ Ibrahim Bajury
- 2.Malikussaleh Panton Labu
- 3.mudi mesra Samalanga
- 4.I`anatuth Thalibin jilId 4 hal 10 Cet. Haramain
Komentar