Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Sejarah Mazhab Syafi'i Masuk ke Aceh dan Pulau pulau Jawa

Gambar
Sejarah Mazhab Syafi'i Masuk ke Aceh dan Pulau pulau Jawa  Dayah Malikussaleh 05,maret,2019 Oleh; Waled Blang Jruen Pendahuluan Mazhab Syafi'i (bahasa Arab: شافعية , Syaf'i'iyah) adalah mazhab fiqih dalam Ahlussunah waljama'ah yang didirikan oleh Imam Syafi'i pada awal abad ke-9. Mazhab ini kebanyakan dianut para penduduk Mesir bawah, Arab Saudi bagian barat, Suriah, Aceh, Malaysia, Brunei, pantai Koromandel, Malabar, Hadramaut, dan Bahrain. Pemikiran fiqh mazhab ini diawali oleh Imam Syafi'i, yang hidup pada zaman pertentangan antara dua aliran pertama Ahlul Hadits (cenderung berpegang pada teks hadist) dan kedua Ahlur Ra'yi (cenderung berpegang pada akal pikiran atau ijtihad). Imam Syafi'i belajar kepada Imam Malik sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid Imam Abu Hanifah. Imam Syafi'i kemudian merumuskan aliran atau mazhabnya sendiri, yang dapat dika

KEBENARAN AKAN MENJADI SUATU YANG ASING.

Gambar
KEBENARAN AKAN MENJADI SUATU YANG ASING.  UMAT MENGANGKAT ATAU MEMILIH  PEMIMPINYA JAHIL ditulis 0leh waled blang jruen ketum;Dayah Darul Maarif Blang Asan, Mahasiswa Pascasarjana (IAIN) Lhokseumawe,1 maret 2019 Di zaman sekarang ini, banyak sekali kaum Muslimin yang mengikuti dan meniru-niru orang kafir dan tidak mau mempelajari agama Islam. Akibatnya, banyak sekali kaum Muslimin yang tidak mengenal agama mereka sendiri. Bahkan ketika ada seseorang yang menjalankan ibadah atau berpenampilan sesuai dengan tuntunan Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , banyak orang yang mengaku Muslim yang mengejek mereka, bahkan dengan lancang berani mengatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang sesat Sungguh benar apa yang dikatakan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam : بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيْبًا وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ Islam datang dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana dia datang, maka beruntu