KHUTBAH JUM'AT DI SAMPAIKAN TGK HADI BLANG NIBONG

Articel Mini 


 

Khutbah Tentang Agama ,Iman dan Islam.
menarik untuk di kaji atas apa yang telah di sampaikan tgk hadi ,beliau se orang lulusan Dayah yang sangat mencintai agama dan sangat yakin beribadah kepda sang khaliq

Sawang Kec Samudera  disampaikan oleh tgk Hadi Blang Nibong
di Terjemahkan atau di review

 0leh Wlid Blang Jruen Mahasiswa Pasca Lhokseumawe


الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ


Hari Jumat adalah hari yang istimewa bagi umat Islam. Jumat adalah hari penuh berkah maka selalu ada shalat Jumat yang memiliki nilai pahala tinggi maka tak heran jika banyak orang Islam memperbanyak ibadah di hari Jumat.

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد


Segala puji hanya milik Allah ‘azza wajalla, hanya kepada-Nya kita tunduk dan patuh, dan hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan dan perlindungan. Siapa yang Allah beri petunjuk tiada siapa pun yang bisa menyesatkan, dan siapa yang Allah sesatkan tiada jalan petunjuk baginya. Allah berfirman:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

“Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad: 19)

Apa arti "ISLAM"  Islam adalah ;
1.ISYA
2.SHUBUH
3.LEUHOE (dhuhur)
4.ASHAR
5.MAGRIB

Hadirin rahimakumullah
Shalat merupakan penghubung antara makhluk dengan Sang Khalik. Shalat merupakan sebesar-besar tanda keimanan seseorang dan seagung-agung syiar keislaman seseorang. Shalat merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan merupakan tiang agama Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

اَلصَّلاَةُ عِمَادُ الدّيْنِ فَمَنْ اَقَامَهَا فَقَدْ اَقَامَ الدّيْنِ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدّيْنِ

Artinya : “Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang menegakkan shalat,maka berarti ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat berarti ia merobohkan agama”. (HR Bukhari Muslim).

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]

Pada hadits lain dikatakan:

رَأْسُ الْأَمْرِ الْإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ الله

Artinya : “Pokok agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad di jalan Allah.” (HR At-Tirmidzi).

Tentang pentingnya menjaga shalat ini, disabdakan oleh Nabi dalam haditsnya:

مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ رُكُوعِهِنَّ وَسُجُودِهِنَّ وَوُضُوئِهِنَّ وَمَوَاقِيتِهِنَّ وَعَلِمَ أَنَّهُنَّ حَقٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Artinya : “Barangsiapa selalu menjaga shalat wajib yang lima, baik ruku’, sujud, wudhu atau waktu-waktunya, dan ia mengetahui bahwa semua itu merupakan kewajiban dari sisi Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR Ahmad).

Begitu nikmatnya ibadah shalat, hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjadikannya sebagai kenikmatan tersendiri. Sehingga shalatnya sanggup berlama-lama. Beliau munajat, berdialog, dan merasakan lezatnya shalat. Sampai-sampai beliau menyatakan :

 وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنِي فِي الصَّلاَة ِ

Artinya : “Dijadikannya mataku sejuk dalam shalat”.(HR An-Nasa’i, Ahmad dan Al-Hakim).

Inilah di antara manfaat shalat yang sangat agung, mendekatkan hamba dengan Dzat yang paling kita perlukan dalam menyelesaikan problem hidup. Maka, marilah jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Jangan sampai kita lalai dalam detik-detik shalat kita. Jangan pula terburu-buru dalam shalat kita, seakan tidak ada manfaat padanya. Dengan shalat itulah akan menjadi sarana menakjubkan untuk mendatangkan pertolongan dan dukungan Allah Ta’ala.

Pada hadits lain beliau menyatakan :

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُوْرٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُوْنَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ.


Artinya : “Barangsiapa yang menjaganya (shalat fardhu) maka pada hari Kiamat dia akan memperoleh cahaya, bukti nyata (yang akan membelanya), dan keselamatan. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka dia tidak memiliki cahaya, tidak memiliki bukti nyata (yang akan membelanya), dan tidak mendapatkan keselamatan, serta pada hari Kiamat dia akan (dikumpulkan) bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR Ahmad dan Ad-Darimi).

Maka, marilah kita perhatikan ibadah yang utama ini, jangan sekali-kali seumur hidup kita meninggalkan shalat fardhu ini. Sebab itu sebuah dosa besar, ketika Allah telah begitu sangat baik kepada kita, sementara kita tidak mentaati-Nya. Maka, marilah kita bertaubat dan berjanji untuk selalu memperhatikan ibadah shalat fardhu ini.

Marilah pula kita perbanyak doa agar kita dan anak keturunan kita Allah berikan hidayah untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa memelihara shalat.

رَبّ اِجْعَلْنِي مُقِيم الصَّلَاة وَمِنْ ذُرِّيَّتِي رَبّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

Artinya : “Ya Tuhanku, jadikanlah aku orang yang menegakkan shalat beserta anak keturunanku, ya Tuhan kami kabulkanlah doa kami”. (QS Ibrahim [14] : 40).

Shalawat dan Salam selalu dan senantiasa dilimpahkah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menunjuki manusia jalan yang lurus. Semoga limpahan rahmat juga diberikan untuk para istri beliau, para sahabat dan segenap umatnya yang berpegang teguh kepada Islam sampai akhir zaman. Allah berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
 
Para hamba Allah dan sidang Jumat yang berbahagia… bertakwalah kepada Allah ‘azza wajalla di mana saja berada, berpegangteguhlah kepada tali agama Islam yang kuat ini, dan jauhilah perbuatan-perbuatan dosa yang membinasakan. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
 
Jamaah  Jumat rahimakumullah,
Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla telah memperingatkan kita melalui kalam-Nya akan adanya manusia-manusia yang datang kelak di kemudian hari menjadi para penyembah hawa nafsu yang jahat serta menyebarkan syubhat (perkara yang tidak benar dan mengaburkan keimanan) di tengah-tengah manusia. Allah ‘azza wajalla yang Maha Benar berfirman:

وَاللّٰهُ يُرِيْدُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيْدُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوٰتِ اَنْ تَمِيْلُوْا مَيْلًا عَظِيْمًا

“Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa’: 27)

Mereka adalah para perusak agama Islam. Mereka memprovokasi umat supaya menjauh dari ajaran agamanya yang murni dan konsekuen. Mereka melontarkan cemoohan, cacian, dan hinaan kepada hamba-hamba Allah yang taat dan loyal secara mutlak kepada agamanya. Padahal, hamba-hamba yang beriman ini disebut oleh Allah dalam al-Quran sebagai Ibadurrahman.
 
Mereka selalu berusaha memengaruhi kaum muslimin dengan sikap keraguan terhadap agamanya yang hanif (lurus) ini. Mereka meyakinkan kaum muslimin dengan penuh keikhlasan bahwa seperti inilah cara beragama Islam yang benar, padahal sejatinya tidaklah demikian.
Allah ‘azza wajalla telah memperingatkan dengan ancaman atas tindakan mereka itu:

وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِه وَرَسُوْلِه كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS. At-Taubah: 65)

لَا تَعْتَذِرُوْا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ اِيْمَانِكُمْ اِنْ نَّعْفُ عَنْ طَاىِٕفَةٍ مِّنْكُمْ نُعَذِّبْ طَاىِٕفَةً بِاَنَّهُمْ كَانُوْا مُجْرِمِيْنَ

“Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.” (QS. At-Taubah: 66)

Jamaah Jumat rahimakumullah,
Maka, tidaklah sepatutnya orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat untuk rela atau bahkan ridha dengan apa yang telah mereka perbuat.
 
Orang beriman yang takut akan siksa dan azab Allah tidak akan tinggal diam terhadap perbuatan para perusak agama ini.

Meskipun mereka menganggap apa yang mereka lakukan ini tidaklah bertentangan dengan syariat Islam. Meskipun mereka membodohi kaum awam dari kaum muslimin akan hakikat kemungkaran ini.
 
Meskipun mereka menganggap bahwa ini bukanlah perbuatan mencela dan menghina Allah dan Rasul-Nya. Meskipun mereka menganggap bahwa yang mereka lakukan itu bukanlah termasuk menyakiti hati orang-orang beriman yang taat kepada agamanya.

Sungguh, demi Allah, perbuatan para perusak agama Islam ini jelas-jelas menyakiti Allah dan Rasul-Nya juga orang-orang beriman.

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا مُهِينًا.

“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.” (QS. Al-Ahzab: 57)

وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَانًا وَإِثْمًا مُبِينًا

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (QS. Al-Ahzab: 58)
 
4 Sifat Kaum Perusak Agama Islam
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Waspadalah terhadap keberadaan kaum perusak agama Islam ini. Allah  Azza wajalla telah menunjukkan sifat-sifat kaum perusak agama Islam meskipun mereka mengaku tidak melakukannya, di antara sifat tersebut adalah:
Pertama: Berpenampilan menarik, tapi aslinya munafik.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun: 4)

Kedua: Mengaku melakukan perbaikan, padahal sejatinya mereka merusak agama Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.’ Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. Al-Baqarah: 11)

أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

“Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”. (QS. Al-Baqarah: 12)

Ketiga: Berani bersumpah atas nama Islam atas klaim kebaikan mereka, padahal sumpahnya adalah dusta.
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

فَكَيْفَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا

“Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (golongan munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: ‘Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna.’” (QS. An-Nisa’: 62)

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا

“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.” (QS. An-Nisa’: 63)
 
Keempat: Rentan bermanis kata dan bersilat lidah
Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَلَوْ نَشَاءُ لَأَرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَالَكُمْ

Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu. (QS. Muhammad: 30)
 
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Kaum perusak agama Islam ini sejatinya adalah para penyeru kepada pintu-pintu neraka Jahanam. Maka, barang siapa memenuhi ajakan mereka, sama artinya mengikuti mereka berjalan menuju neraka. Dan siapa yang berpaling mereka maka mereka inilah yang justru akan selamat.
 
Mari kita dengarkan penuturan sahabat Hudzaifah ibnul Yaman yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang perbuatan para perusak agama Islam dan bagaimana jalan keluar agar terhindar dari kerusakan mereka.

كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْخَيْرِ وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنْ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي

“Dahulu manusia (para sahabat) bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang kebaikan sementara aku biasa bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir keburukan tersebut menimpaku.”

فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرٍّ فَجَاءَنَا اللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟

Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, dahulu kami dalam masa jahiliah dan keburukan, lantas Allah datang dengan membawa kebaikan ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan ada keburukan lagi?”

قَالَ: نَعَمْ

Nabi menjawab, “Ya.”

قُلْتُ: وَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرٍ؟

Saya bertanya, “Apakah sesudah keburukan itu akan ada kebaikan lagi?”

قَالَ: نَعَمْ، وَفِيهِ دَخَنٌ

Beliau menjawab, “Ya, tapi ketika itu sudah ada Asap.”

قُلْتُ: وَمَا دَخَنُهُ؟

Saya bertanya, “Apa yang anda maksud dengan asap itu?”

قَالَ: قَوْمٌ يَهْدُونَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ

Beliau menjawab, “Adanya suatu kaum yang memberikan petunjuk dengan selain petunjuk yang aku baHwa. Engkau kenal mereka namun pada saat yang sama engkau juga mengingkarinya.”

قُلْتُ: فَهَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرٍّ؟

Saya bertanya, “Adakah setelah kebaikan itu akan ada keburukan lagi?”

قَالَ: نَعَمْ، دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا

Nabi menjawab, “Ya, yaitu adanya dai-dai yang menyeru menuju pintu Jahanam. Siapa yang memenuhi seruan mereka, niscaya mereka akan menghempaskan orang itu ke dalam Jahanam.”

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا

Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, tolong beritahukanlah kami tentang ciri-ciri mereka!”

قَالَ: هُمْ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَّمُونَ بِأَلْسِنَتِنَا

Nabi menjawab, “Mereka memiliki kulit seperti kulit kita, juga berbicara dengan bahasa kita.”

قُلْتُ: فَمَا تَأْمُرُنِي إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ

Saya bertanya, “Lantas apa yang anda perintahkan kepada kami ketika kami menemui hari-hari seperti itu?”

قَالَ: تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَإِمَامَهُمْ

Nabi menjawab, “Hendaklah kamu selalu bersama jamaah kaum muslimin dan imam (pemimpin) mereka!”

قُلْتُ: فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلَا إِمَامٌ؟

Aku bertanya, “Kalau pada waktu itu tidak ada jamaah kaum muslimin dan imam bagaimana?”

قَالَ: فَاعْتَزِلْ تِلْكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ بِأَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Nabi menjawab, “Hendaklah kamu jauhi seluruh firqah (kelompok-kelompok) itu, sekalipun kamu menggigit akar-akar pohon hingga kematian merenggutmu dalam keadaan kamu tetap seperti itu.” (HR. Al-Bukhari no. 7084 dan Muslim no. 1847)
 
Jama'ahH Jumat rahimakumullah,
Demikian materi khutbah Jumat yang dapat kami sampaikan pada siang hari ini, semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari para perusak agama Islam ini)

Khutbah I
الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
ayat
وَٱلْعَصْرِ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ لَفِى خُسْرٍ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ
Khutbah II
 
 الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ :الرَّجِيْمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
 

doa

 اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ
اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah mengenai Hari Raya Idul Fitri

MAKALAH TENTANG SISTIM EKONOMI ISLAM

POTRET IMAGENASI DIKISAHKAN OLEH APAYUS ALUE GAMPOENG TENTANG Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah