HAUL ABU PANTON

 kajian - kajian seputar agama, pengajian kitab kuning tentang Peringatan Haul merupakan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Selamat hari ulang Tahun Almarhum Abu Ibrahim Bardan Pemimpin Dayah Malikussaleh panton labu, Peringatan Haul Adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Malikussaleh,25 Februari 2019
oleh;Waled Blang Jruen

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
الحمد لله، حمدا كثيرا طبيا مباركا  فيه، كما يحب ربنا ويرضاه، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، أما بعد

Kita selalu berdoa kepada Allah memeberi Rahmat selalu akan  Al-Mukarram Tgk. H. Ibrahim Bardan atau Abu Panton yang merupakan salah seorang ulama kharimatik Aceh di peringati selama dua hari, 25 Februari 2019.

Tujuan Diadakannya Peringatan Haul
Peringatan haul ini diadakan karena adanya tujuan yang penting yaitu mengenang jasa dan hasil perjuangan para tokoh/ulama terhadap agama dan tanah air, bangsa serta umat dan kemajuan agama Allah, seperti peringatan haul wali wali Allah, para haba'ib dan ulama besar lainnya, untuk dijadikan suri tauladan oleh generasi penerus.

Rangkaian Kegiatan yang dilaksanakan dalam Acara memperingati Haul
a).Ziarah ke makam sang tokoh dan membaca dzikir, tahlil, kalimah thayyibah serta membaca Al-Qur’an secara berjama’ah dan do’a bersama di makam;
b).Diadakan majlis ta'lim dan muzakarah, mau'idzah hasanah dan pernbacaan biografi sang tokoh/manaqib seorang wali/ulama atau haba’ib;
c).Dihidangkan sekedar makanan dan minuman dengan niat selamatan


Allah Subhanahu wa Ta’ala telah banyak memuji para ‘ulama sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an, demikian pula disanjung oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam, sebagaimana tertulis dalam hadits-hadits nya yang shahih. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. QS; Al-Mujadalah; 11

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya:
“Niscaya Allah mengangkat orang-orang beriman di antara kalian dan memiliki ilmu beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui perbuatan yang kalian amalkan.” QS; Al-Mujadalah
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. QS; Al-Fathir:28

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Artinya:
“Hanyalah yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah para ‘ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa dan Maha Pengampun.” ; Fathir : 28

Demikian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda. Diriwayatkan dari shahabat Abu Ad-Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

وإن العلماء ورثة الأنبياء وإن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر

“Sesungguhnya para ‘ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi itu tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham. Hanyalah para nabi itu mewariskan al-ilmu. barangsiapa yang mengambilnya, berarti ia telah mengambil jumlah yang banyak.” HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi

Banyak kita jumpai di masyarakat muslim acara-acara peringatan haul sese orang yang telah meninggal seperti tujuh hari, 100 hari, seribu hari serta ulang tahun kematian yang biasa dikenal dengan sebutan Haul. Kali ini kita akan membahas tentang peringatan haul yang sudah sangat populer dikalangan ummat muslim yang terkadang masih dipertanyakan tentang apasih Haul itu?, bagai mana hukumnya, prosesi apa saja yang biasa dilakukan didalamnya.

Haul dalam pembahasan ini diartikan dengan makna setahun. Jadi peringatan haul maksudnya ialah suatu peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya seseorang yang ditokohkan oleh masyarakat, baik tokoh perjuangan atau tokoh agama/ulama. Tepat sekitar pukul 18.30 WIB, Senin 29 April 2013. Ulama Kharismati Aceh Abu Panton, telah berpulang ke rahmatullah dan meninggalkan kita semua.Abu panton, telah berjasa besar dalam menjaga watak Islam rahmatan lil ‘alamin di negeri Aceh serambi makkah tercinta ini. Karenanya kepergiannya memenuhi panggilan Sang Khaliq, kami para santri dan umat di Aceh kehilangan lagi satu sosok “Lampu” yang sangat berarti. Sosok ulama santun yang istiqamah yang bicara lembut, tenang dan berwibawa. Kini, Saat satu demi satu Ulama sepuh Alimul ‘Alamah, Ulama’ul Amiliin, pergi diambil oleh yang pemiliknya, Allah SWT.

“Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu dengan (menghilangkan) akan ilmu itu dengan sekaligus dari (dada) hamba-hamba-Nya. Tetapi Allah Ta’ala menghilangkan ilmu itu dengan mewafatkan alim-ulama sehingga apabila tidak tertinggal satu orang alim pun, manusia akan menjadikan pemimpin-pemimpin dari orang-orang yang bodoh, maka tatkala mereka ditanya (tentang agama), lalu mereka akan berfatwa tanpa ilmu, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan”. (HR Al-Bukhari, At-Tirmidzi)

Kata Haul berasal dari bahasa arab yang berarti tahun, istilah Haul juga biasa berlaku dalam bab zakat (emas perak, hewan ternak, tanaman, perdagangan) sebagai syarat wajib mengeluarkan zakat seperti disebutkan oleh Abu Ibrahim Bardan selaku Pemimpin Dayah Malikussaleh Ketika beliau masih hidup pada pengajian rutinitas. dalam Nasehatnya “peringatan Haul”, namun kata Haul dalam konteks pembahasan kita kali ini adalah sebuah ungkapan yang berarti ulang tahun kematian sesorang yang selalu diperingati pada setiap tahunnya. Peringatan Haul ini dilaksanakan dengan berdasarkan hadits fi’ly Nabi Muhammad SAW.

عن الواقدى قال : كان النبى يزور شهدآء أحد فى كل حول واذا بلغ رفع صوته فيقول : سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار . ثم أبو بكر يفعل مثل ذلك ثم عمر ثم عثمان . رواه البيهقى
Artinya:
Al Waqidi berkata: Nabi Muhammad SAW. selalu berziarah ke makam Syuhada’ perang Uhud, setelah beliau sampai beliau  mengeraskan suara seraya berdo’a “keselamatan bagimu (wahai ahli uhud) dengan kesabaran – kesabaran yang telah kalian perbuat,inilah (surga) sebaik – baik tempat kembali. (kemudian)Sayyidina  Abu Bakar pun melakukannya setiap tahun, (begitu juga) Sayyidina Umar dan Utsman” (HR. Bayhaqi).

Dapat dipahami dari hadits tersebut, bahwa mengadakan peringatan Haul hukumnya sunnah karena mengikuti sunnah Nabi, dan pada dasarnya peringatan Haul adalah mendoakan arwah pada setiap ulang tahun kematiannya. Dalam prakteknya pelaksanaan Haul diAceh ini sangat beragam, sebagai penerjemahan dan pengembangan dari istilah “ mendo’akan arwah ” ada yang mengisi peringatan Haul dengan mengadakan Istima’ul Qur’an 30 juz yang dibacakan oleh para huffadz ( orang yang hafal Al Qur’an ) dan disimak oleh para sami’in, ada yang menggelar majlis dzikir seprti tahlil dan atau dzikir-dzikir yang lain serta memberikan shadaqah dalam acara – acara tersebut yang bertujuan menghadiyahkan (memberikan) pahalanya untuk arwah. Masalah sampai atau tidaknya pahala ibadah kepada arwah, terlepas dari perbedaan pendapat ulama’ tentang hal tersebut, Imam Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim hal.90 juz 1 menjelaskan bahwa sebagian Ashhab Imam Syafi’I menyatakan bahwa “pahala membaca Al Qur’an bisa sampai kepada arwah” bahkan menurut segolongan dari Ulama’ menyatakan bahwa “pahala semua ibadah baik shalat, puasa, membaca Al Qur’an dan ibadah-ibadah yang lain, pahalanya bisa sampai kepadaarwah” Berikut sebagian hadits yang menerangkan bahwa pahala ibadah yang di hadiahkan kepada arwah bisa sampai kepada arwah ;

صحيح البخاري ;
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي مَرْيَمَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَ أَخْبَرَنِي هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا قَالَ نَعَمْ

Artinya;
"Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA. ada seorang laki – laki bertanya kepada Nabi Muhammad SAW. “sesungguhnya Ibu saya telah wafat, dan saya yakin jika beliau masih hidup beliau akan bersedekah, apakah bila saya bersedekah atasnama Ibu saya pahalanya bisa sampai kepadanya”, Nabi menjawab “bisa sampai”. (HR. Imam Bukhari)

عمدة القاري شرح صحيح البخاري
عن أبي بكر الصديق رضي الله تعالى عنه قال رسول الله من زار قبر والدية أو أحدهما فقرأ عنده أو عندهما يس غفر له

Artinya
"Diriwayatkan dari Shahabat Abu Bakar, Rasulullah SAW. bersabda “barang siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya kemudian membacakan surat Yasin di sana, maka diampunilah dosa – dosanya”. (HR. Imam Bukhari)

Sekian yang bisa saya sampaikan selaku murid belau semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah mengenai Hari Raya Idul Fitri

MAKALAH TENTANG SISTIM EKONOMI ISLAM

POTRET IMAGENASI DIKISAHKAN OLEH APAYUS ALUE GAMPOENG TENTANG Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah