HUKUM TALAQ TERHADAP WANITA
HUKUM TALAQ TERHADAP WANITA
DiTULIS 0leh Walid Blang Jruen
Pembahasan Fiqh Tentang hukum hukum talaq terhadap Wanita
Pengajian rutinitas kelas IVB di dayah Malikussaleh Panton Labu yang di asuh oleh ayah hajat (Tgk Ibnu Hajar)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
(وَالنِّسَاءُفِيْهِ) أَلطَّلَاقِ (ضَرْبَانِ
Dan terhadap wanita dalam masalah talak itu dua macam:
ضَرْبٌ فِيْ طَلَاقِهِنَّ سُنَّةٌ وَبِدْعَةٌ وَهُنَّ ذَوَاتُ الْحَيْضِ)
Salah Satu macam adalah wanita yang bila ditalak, maka talaknya bisa berstatus sunnah dan bisa berstatus bid’ah. Mereka adalah wanita-wanita yang memiliki haid (dalam keadaan) haid.
وَأَرَادَ الْمُصَنِّفُ بِالسُّنَّةِ الطَّلَاقَ الْجَائِزَ وَبِالْبِدْعَةِ الطَّلَاقَ الْحَرَامَ
Dan Yang dikehendaki mushannif dengan talak sunnah adalah talak yang diperbolehkan, sedangkan talak bid’ah adalah talak yang haram.
(فَالسُّنَّةُ أَنْ يُوْقِعَ) الزَّوْجُ (الطَّلَاقَ فِيْ طُهْرٍ غَيْرِ مُجَامِعٍ فِيْهِ
Talak sunnah adalah talak yang dijatuhkan oleh sang suami pada istri saat masa suci yang belum dijima’ pada masa suci tersebut.
وَالْبِدْعَةُ أَنْ يُوْقِعَ) الزَّوْجُ (الطَّلَاقَ فِيْ الْحَيْضِ أَوْ فِيْ طُهْرٍ جَامَعَهَا فِيْهِ وَضَرْبٌ لَيْسَ فِيْ طَلَاقِهِنَّ سُنَّةٌ وَلَا بِدْعَةٌ
Dan talak bid’ah bahwa talak yang dijatuhkan oleh suami pada istri saat haid atau masa suci namun sudah melakukan jima’ pada masa suci tersebut. Dan satu macam lagi adalah wanita yang bila ditalak, maka talaknya tidak berstatus sunnah juga tidak berstatus bid’ah.
وَهُنَّ أَرْبَعٌ الصَّغِيْرَةُ الْآيِسَةُ) وَهِيَ الَّتِيْ انْقَطَعَ حَيْضُهَا (وَالْحَامِلُ وَالْمُخْتَلِعَةُ الَّتِيْ لَمْ يَدْخُلْ بِهَا) الزَّوْجُ
Dan dianya Mereka adalah empat wanita, yaitu wanita yang masih kecil, wanita ayisah yaitu wanita yg tidak ada darah haidl lagi, wanita hamil, wanita yang menerima khulu’, dan wanita yang belum dijima’ oleh suaminya.
Hukum-Hukum Talak
وَيَنْقَسِمُ الطَّلَاقُ بِاعْتِبَارٍ آخَرَ إِلَى وَاجِبٍ كَطَلَاقِ الْمُوْلِيْ
Dengan pertimbangan yang lain, talak terbagi menjadi talak wajib seperti talak yang dilakukan oleh suami yang sumpah ila’.
وَمَنْذُوْبٍ كَطَلَاقِ امْرَأَةٍ غَيْرِ مُسْتَقِيْمَةِ الْحَالِ كَسَيِّئَةِ الْخُلُقِ
Talak sunnah seperti mentalak istri yang tidak beres kelakukannya seperti berbudi jelek.
وَمَكْرُوْهٍ كَطَلَاقِ مُسْتَقِيْمَةِ الْحَالِ
Dan Talak makruh seperti mentalak istri yang baik keadaannya.
وَحَرَامٍ كَطَلَاقِ الْبِدْعَةِ وَقَدْ سَبَقَ
Dan Talak haram seperti talak bid’ah dan sudah dijelaskan di depan.
وَأَشَارَ الْإِمَامُ لِلطَّلَاقِ الْمُبَاحِ بِطَلَاقِ مَنْ لَا يَهْوَاهَا الزَّوْجُ وَلَا تَسْمَحُ نَفْسُهُ بِمُؤْنَتِهَا بَلَا اسْتِمْتَاعٍ بِهَا
Dan Oleh Imam al Haramain memberi isyarah pada bentuk talak mubah dengan contoh mentalak istri yang tidak dicintai oleh suaminya dan hati sang suami tidak rela memberi nafkah tanpa ada unsur bersenang-senang dengan istri tersebut.
وَاللهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَاب
Komentar