Nabi Muhammad SAW Memperbaiki Akhlak Manusia dengan Beberapa Cara

Nabi Muhammad SAW Memperbaiki Akhlak Manusia dengan Beberapa Cara

di tulis 0leh Walid Blang Jruen 

Mahasiswa Pascasarjana Lhokseumawe 

Mingu  27 sep 2020 3.00 WIB

Tugas utama Rasulullah SAW mengubah umat manusia menjadi insan yang ‘ibad, shaleh, dan mashlih yakni mampu melakukan perbaikan. dan pembinaannya Manusia dalam empat hal, yaitu menanamkan aqidah, penyucian jiwa, mengajarkan Alquran dan hadis, serta membina keterampilan umat. Lihat Alquran surah al-Jumuah ayat 2. 

هُوَ ٱلَّذِى بَعَثَ فِى ٱلْأُمِّيِّۦنَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ 

Artinya: 

Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,

Rasul shalallahu 'alaihi wasallam telah melakukan tugasnya dengan sempurna sehingga generasi sahabat adalah generasi terbaik. Hal itu sebagaimana disabdakan beliau dalam sebuah hadit yang artinya “Sebaik-baik abad adalah abad generasiku’’ (HR al-Bukhari dan Ibnu Hibban).

Dalam surat at- Taubah: 100.

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: 

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. 

Dalam memperbaiki akhlaq perilaku bangsa Arab jahiliah, Rasulullah mengajarkan beberapa pelajaran yang sangat bermamfaat bagi jiwa mereka

Pertama, 

Mengokohkan keimanan dan beribadah kepada Allah SWT. Keimanan ini akan menghasilkan ketenangan jiwa dan bertawakal kepada-Nya merupakan sendi untuk menjadikan hidup dalam kerangka ibadah hanya kepada-Nya. Corak kehidupan Muslim seperti ini dijelaskan dalam Alquran surah al-An’am ayat 162.

Kedua

Menanamkan ketakwaan dan memperbanyak zikrillah. Rasul SAW bersabda, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada." Rasul SAW mengatakan bahwa sesungguhnya  ALLAH dalam Surat Al-A’raf Ayat 201 berfrman

إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ

Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.Bila ketakwaan sudah menguasai hati, akhlak seseorang akan menjadi sangat mulia.

Ketiga. 

Rasul SAW Menanamkan keikhlasan dalam semua perbuatan bangsa Arab. Alqur'an menegaskan hal ini dalam Alqur'an yang berbunyi 

هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Artinya:

Dialah yang Maha Hidup, tidak ada tuhan selain Dia. Maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. – (Q.S Ghafir: 65)

Keempat 

Meninggalkan pekerjaan duniawi (zuhud dan selalu mengingat akhirat. Rasulullah mengingatkan para sahabat dengan akhirat dan menganjurkan agar merenggangkan diri dari dunia. Beliau bersabda, “Perbanyaklah menyebut penghancur kenikmatan, yakni kematian (HR Turmudzi, Nasa’i, dan Ibnu Ma jah).

Kelima. 

Rasulullah SAW mendidik para sahabat untuk mencintai ilmu dan mempelajarinya. 

Keenam. 

Rasul SAW memberikan teladan yang baik dan selalu paling terdepan mempraktikkan akhlak mulia. 

Ketujuh. 

Rasul SAW menanamkan kebebasan dan sikap yang positif.

Nabi bersabda, “Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, 'Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan bila mereka zalim, kami pun ikut.' Akan tetapi, bentengilah dirimu, bila orang-orang baik, kamu harus berbuat baik, dan bila mereka jahat, janganlah ikuti kejahatan mereka.’’ (HR at-Turmudzi).

Kedelapan.

Rasul SAW memperhatikan kejiwaan orang yang mau diubah dan hal ini dilakukan secara berkesinambungan. 

Kesembilan.

Rasul SAW mengikutsertakan orang lain dalam melakukan perubahan dan menyiapkan ahli di bidang tertentu.

Rasulullah bersabda, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.’’ (HR al-Bukhari).

Hadis ini menegaskan kewajiban menyampaikan ajaran Alquran bukan hanya bagi Rasulullah, melainkan setiap Muslim wajib menyampaikannya.

Kesepuluh.

Rasul SAW bervariasi dalam cara mengubah, seperti dengan membuat perumpamaan, bercerita, diskusi, ataupun hal lainnya agar tidak muncul kebosanan dalam diri para sahabat. Semoga kita bisa meneladani Rasulullah SAW.

Wallahu A'lam Bisawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah mengenai Hari Raya Idul Fitri

MAKALAH TENTANG SISTIM EKONOMI ISLAM

POTRET IMAGENASI DIKISAHKAN OLEH APAYUS ALUE GAMPOENG TENTANG Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah