YANG WAJIB DI KETAHUI OLEH JAMAAH HAJI

  YANG WAJIB DI KETAHUI OLEH JAMAAH HAJI 

Universitas Islam Dunia

posted by: Walid Blang Jruen

seputar ibadah haji,fiqh Haji

Menurut Walid Blang Jruen harus dibedakan antara rukun haji dan wajib haji. Pembedaan keduanya tidak terdapat pada ibadah lain selain Ibadah Haji. Rukun haji menjadi bagian Utama ibadah haji. Rukun haji menentukan keabsahan ibadah haji. Rukun haji tidak boleh digantikan dengan denda atau Dam dan lain sebagainya. Sedangkan wajib haji tidak berpengaruh pada keabsahan haji. Orang yang meninggalkannya tanpa uzur (kendala) terkena dosa atas kelalaiannya dan diwajibkan membayar Dam atau Denda sebagai gantinya

A. Segala rukun haji ada lima perkara :

1. Ihram: Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat shalat.

2. Wukuf: di Arafah: Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal10 Zulhijjah.Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya             sampai jelang subuh.

3. Tawaf : Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa'i : Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.

5. Tahalul : Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.

B. wajib haji ada enam perkara :

1. Mabit di Muzdalifah

2. Lempar jumrah aqabah tujuh kali

3. Lempar tiga jumrah di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Zulhijjah).

4. Mabit pada malam tasyriq

5. Ihram dari miqat

6. Tawaf wada

C.Mina

Mina sebuah lembah di padang pasir yang terletak sebelah Timur kota Mekkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah. Mina didatangi oleh jamaah haji setiap tahun dari berbagai bangsa dan negara untuk melaksanakan kegiatan lempar Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula dan Mabit(bermalam). Orang-orang berhaji berkumpul di Mina serentak karena waktunya terbatas, akan tetapi, dari dulu sampai sekarang Mina tetap muat menampung jamaah haji walaupun jamaah meningkat dari tahun ke tahun. beberapa keistimewaaan Mina:

1. Batu-batu jamrah yang diterima, diangkat oleh Allah

2. Daging yang berserakan tidak dimakan oleh elang

3. Manisan di Mina tidak dihisap lalat

4. Nyamuk Sedikit di mina

5. Luas Mina fleksibel(lentur) bagi orang berhaji laksana luas kemaluan ketika melahirkan bayi

وأعلم أنه إختصت منى بخمس فضائل رفع ما يقبل من الأحجار وكف الحدأة عن الحم المنشور والذباب عن الحلو وقلة البعوض فيها واتساع للحج الفرج للولد

Saat jemaah haji sudah melewati rangkaian ibadah di Arafah dan Muzdalifah. Kini, mereka melanjutkan ibadah haji dengan melakukan lempar jumrah di Mina. Dibalik ibadah lempar jumrah, rupanya ada sejarah. Sejarah lempar jumrah ini bermula dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail. Lempar jumrah dilakukan jemaah haji sebagai simbol melempar setan yang dijelmakan dalam tiga bagian, yaitu jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah 'aqabah (terakhir). Dalam pelaksanaan lempar jumrah, ada hal-hal yang perlu kita ketahui. Agar kita menjalankan syariat-syariat yang dijalankan selama pelaksanaan ibadah haji.

1. Riwayat dari Jabir, "Aku pernah melihat Rasullah Saw. Melempar jumrah dengan batu kecil (kerikil)," dikutip dari HR al-Turmudzi.

2. Riwayat 'Abdurrahman al-taymi.

3. Sabda Rasullah SAW, "Wahai umat manusia,janganlah kalian saling menyakiti satu sama lain. Jika klaian melempar jumrah,gunakanlah batu yang kecil," dikutip dari HR Abu Dawud.

4. Riwayat dari Ibnu Abbas,"Rasullah bersabda,"Tolong carikan batu untukku!" Aku langsung bergegas mencari batu-batu kecil (kerikil) untuk beliau. Saat aku meletakkan batu-batu itu di tangan nya, beliau bersabda, 'sebesar inilah (batu untuk melempar jumrah). Hindarilah sikap berlebih-lebihan (ghuluw) dalam beragama .sesungguhnya kehancuran umat sebelum kalian ialah karena sikap berlebih-lebihan dalam beragama," dikutip dari HR Ahmad dan al-Nasa'i.

Imam al Ghazali dalam Ihya ulumuddin  mengatakan, pada saat melempar jumrah dianjurkan membaca doa  ini:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ رَجْمًا لِلشَّيَاطِينِ وَرِضًا لِلَّرْحْمَنِ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُورًا وَسَعْياً مَشْكُورًا

Bismillaahi wallahu akbar, rajman lisysyayaathiini wa ridhan lirrahmaani allhummaj’al hajjan mabruuran wa sa’yan masykuuran.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar. Laknat bagi setan dan keridhaan bagi Allah yang Maha Kasih. Ya Allah, jadikanlah hajiku ini diterima dan sa’iku ini disyukuri.

Doa ini dibaca pada setiap saat hendak melakukan pelemparan jamarah, baik jamarah Ula, Wustha, dan ‘Aqabah.

Para Fukaha sepakat batu yang dipakai harus benar-benar suci. Mereka juga sepakat bahwa lempar jumrah tidak boleh dilakukan dengan selain batu, misalnya besi, kayu, kaca, intan mutiara, emas, perak dan sejenisnya.

Footnot: 

1.Study Malikussaleh

2.study Mudi mesra 

3.Ihya ulumuddin

4.Hasyiah Syarqawi ‘ala tahrir, Juz.I, Hal. 484

5.Hasyiah ianatuthalibin

NB:

Diharapkan kepada pembaca bila ada yang keliru atau tersalah mohon tinggalkan pesan biar admin memperbaikinya, hanya kepada Allah kita berserah diri yang benar datang dari Allah yang salah dari manusia Wallahu a'klam bissawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah mengenai Hari Raya Idul Fitri

MAKALAH TENTANG SISTIM EKONOMI ISLAM

POTRET IMAGENASI DIKISAHKAN OLEH APAYUS ALUE GAMPOENG TENTANG Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah