Beberapa dalil pensyariatan seputar Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'iyah'
Beberapa dalil pensyariatan seputar Fiqih Qurban Perspektif Madzhab Syafi'iyah'
Universitas Islam Dunia
Pembahasan tentang fiqh qurban
0leh Walid Blang Jruen.SE., MH.
والحكمة
من تشريع الأضحية : هو شكر الله على نعمه المتعددة وعلى بقاء الإنسان من عام لعام
ولتكفير السيئات عنه
Hikmah disyariatkannya udlhiyyah sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat dan keberlangsungan
kehidupan manusia dari tahun ketahun
Sambut hari pernuh berkah, sucikan diri damaikan jiwa saling bermaafan. Hari Raya penuh hikmah, selamat Idul Adha saudaraku semua se iman seagama.
Mula kata Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah juga Al dan shahabat belau sekalian termasuk kita Ummat Islam Dalam doa pinta kita selaku hamba Allah dan Ummat Muhammad Rasulullah
Setiap tahun
jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjal umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul
Adha. Perayaan itu dilakukan dengan cara melaksanakan shalat ied dan
menyembelih hewan qurbanPerintah ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Quran
surat Al Kausar ayat 2 yang berbunyi
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurban lah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Walid Blang Jruen memahami isi kandungan surat Al Kausar ayat 2 ini dengan makna jika kamu telah diberikan hal tersebut, maka kerjakanlah selalu salat dengan penuh ikhlas, dan sembelihlah kurbanmu sebagai bentuk kesyukuranmu atas karunia yang telah dilimpahkan kepadamu dan kebaikan yang diberikan untukmu .
Sejarah Idul Adha
Idul Adha merupakan salah satu tanggal
penting dalam almanak Islam yang ditandai dengan puncak ibadah Haji di Mekkah,
Arab Saudi. Perayaan ini memperingati kepatuhan Nabi Ibrahim terhadap perintah
Allah untuk mengorbankan anaknya disembelih, bahwa perintah itu disampaikan
Allah kepada Nabi Ibrahim melalui mimpinya. Anaknya pun menyanggupi permohonan
tersebut (untuk disembelih) Firman Allah SWT
dalam Al Quran surat As Saffat ayat 102,
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ
اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ
يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ
الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
Lalu Kemudian, Allah SWT perintah
malaikat untuk menggantikan anak Nabi Ibrahim dengan sembelihan yang dipercaya
sebagai seekor kibas/domba. Hal ini sesuai dalam Alqur'an surat As Saffat ayat
107:
وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ
عَظِيْمٍ
Artinya: Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Nyatalah kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail âalaihimas salam kepada Allah SWT, maka Allah mecegah penyembelihan Ismail dan untuk melanjutkan korban, Allah menggantinya dengan seekor sembelihan (kambing). dari surga, yaitu domba yang sama dengan domba yang dijadikan kurban oleh Habil. Domba itu dibawa oleh malaikat Jibril, lalu Nabi Ibrahim menyembelihnya seraya membaca takbir. Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya Qurban yang dilakukan pada hari raya haji. Kambing tersebut dikatakan âazhim (besar) karena sebagai tebusan bagi Ismail, dan karena dalam ibadah yang agung, yaitu ibadah qurban, dan karena ia menjadi sebuah sunnah yang berlaku sepanjang zaman sampai hari Kiamat. Untuk memperingati ujian Allah SWT atas Nabi Ibrahim, umat Islam pun melakukan penyem belihan daging qurban dan memberikannya kepada fakir dan miskin.
Makna Idul Adha
Idul Adha dikenal juga dengan nama
Yauman Nahri dan ini merupakan sebuah perintah. Hal ini sesuai dengan hadits
riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, "Barangsiapa
memiliki kelapangan rizki lalu ia tidak menyembelih hewan qurban, maka jangan
lah ia mendekati tempat kami shalat" Makna Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari
dapat direnungkan kembali dari pengorbanan Nabi Ibrahim, misalnya apa yang kita
telah berikan kepada keluarga yang membesarkan sedari kecil
(Dan Kami tebus anak itu) maksudnya, anak yang diperintahkan untuk disembelih (Nabi Ismail). Menurut suatu pendapat bahwa anak yang disembelih itu
Hikmah Idul Adha
1.Hikmah yang bisa dipetik dari Idul Adha, Mengenang ketaatan Nabi Ibrahim. Dengan melaksanakan ibadah kurban ini, kita bisa mengenang sekaligus mengingat bagaimana luar biasanya ketaatan yang dimiliki Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Allah SWT Kisah ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat As-Saffat ayat 102 sampai ayat 107: Ibadah qurban selalu mengingatkan kita kepada kisah Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail. Dengan melaksanakan berkurban, maka kita sebagai umat muslim sekaligus mengingat bagaimana luar biasanya ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail terhadap perintah Swt.
2. Meraih Ketakwaan
Saat
seseorang berkurban maka meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt kerena sudah menjalankan
salah satu ibadah yang paling dicintai oleh Allah. Allah Swt berfirman,
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S.
Al-Hajj: 37).
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ
لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ
كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ
وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.(Q.S. Al-Hajj: 37).
3.Sebagai syiar islam
Dengan
berkurban, bisa menjadi usaha kita sebagai umat muslim untuk melakukan syiar
Islam dan wujud kepatuhan kepada ajaran Allah Swt dan Rasulullah SAW dalam hadits
juga telah mengingatkan umatnya tentang perintah berkurban. Berikut haditsnya,
عَنْ َأبِي هُرَيْرَة: َأنَّ رَسُوْل اللهِ صلى
الله عليه وسلم قال : مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ
مُصَلَّانَا رواه احمد وابن ماجه
Artinya: "Dari Abu Hurairah, "Rasulullah SAW telah bersabda, barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami," (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Dalam hadits lain Rasulullah SAW yang berbunyi,
يَا يُّهَاالنَّاسُ اِنَّ عَلى كُل أهْلِ
بَيْتٍ في كلِّ عَامٍ أُضْحِيَّة
Artinya : "Hai manusia, sesungguhnya atas tiap-tiap ahli rumah pada tiap-tiap tahun disunatkan berkurban," (HR Abu Dawud).
4. Sedekah yang lebih dari uang
Ibadah berkurban lebih baik dibandingkan bersedekah dengan sejumlah uang dengan senilai hewan kurban. Dalam kitab Ahkam Udhiyah adz Dzakaah, Ibnu Qayyim mengatakan: “Penyembelihan yang dilakukan di waktu mulia lebih afdhol daripada sedekah senilai penyembelihan tersebut. Oleh karenanya jika seseorang bersedekah untuk menggantikan kewajiban penyembelihan pada manasik tamattu’ dan qiron meskipun dengan sedekah yang bernilai berlipat ganda, tentu tidak bisa menyamai keutamaan qurban.”
Dalam hadits riwayat Tirmidzi dijelaskan, kurban bisa meningkatkan pengorbanan untuk kepentingan agama Allah dan menenangkan jiwa.
ا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ
يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ
دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا
وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ
قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya:
"Tidak ada amalan yang diperbuat manusia pada Hari Raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan. Sesungguhnya hewan kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sesungguhnya sebelum darah qurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Maka tenangkan lah jiwa dengan berqurban." (HR Tirmidzi)
Wabillahi taufik wal hidayah Assalamualaikum Warahmatullah wabarakatuh
Komentar