Sampai dimana Batas kepatuhan Muslim terhadap pemimpin

Sampai dimana Batas kepatuhan Muslim terhadap pemimpin menurut hadist Rasulullah Saw Ditulis 0leh : Walid Blang Jruen secfara tematik alakadar A.Pendahuluan Kewajiban untuk taat kepada penguasa (ulil amri) adalah hal yang sudah umum diketahui umat Islam, kewajiban ini tetap berlaku baik mereka senang dengan penguasa ataupun tidak, baik penguasanya adil maupun dzalim. Banyak dalil yang menunjukkan hal ini, misalnya dalam shahih al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw bersabda, مَنْ رَأَى مِنْ أَمِيرِهِ شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ شِبْرًا فَمَاتَ إِلّاَ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً Artinya: “Barang siapa melihat sesuatu yang dibenci (tidak disukai) dari pemimpinnya, hendaklah ia bersabar atasnya. Sebab, barang siapa memisahkan diri dari jamaah satu jengkal lantas mati, itu adalah kematian jahiliah.” حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ...